Di pedalaman Lampung ada seorang petani yang menemukan anak gajah di ladangnya yang sepertinya tertinggal dari induknya. Dibawanya anak gajah itu ke rumah dan kemudian diikat dengan rantai kecil yang biasa dipakai untuk mengikat anjingnya. Karena tidak memiliki kandang, anak gajah inipun diikatkan pada sebatang pohon bambu di samping rumahnya. Naluri alamiah anak gajah ini memaksanya berontak untuk mencari kebebasan. Berkali2 dia berusaha lepas dari ikatan rantai itu tapi tidak juga bisa lepas.Dicoba lagi dan gagal lagi, dicoba lagi dan gagal lagi dan begitu seterusnya berulang dalam waktu yang cukup lama.
Waktu terus berlalu dan anak gajah pun tumbuh dewasa. Di sisi lain sang petani tidak pernah mengganti rantai pengikatnya dengan yang lebih besar dan lebih kuat, hanya dilonggarkan dan dilonggarkan. Secara logika, dengan kondisi anak gajah yang sekarang ini seharusnya bisa dengan lebih mudah membebaskan diri dari rantai kecil yang mengikatnya, tapi nyatanya tidak. Anak gajah ini sudah terlanjur memvonis dirinya gagal sehingga enggan untuk mencobanya lagi.
Apakah hari ini kita telah terlanjur memvonis diri ini gagal melakukan atau mendapatkan sesuatu?
Rabu, 31 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar